Hipnotis adalah aksi dari seorang yang
ditujukan kepada orang lain dengan tujuan-tujuan tertentu dengan cara
melemahkan daya fikir dan konsentrasi korban, yang biasanya melalui
tatapan mata atau suara dengan nada berwibawa pada korban yang telah
jatuh mentalnya. Ilmu gendam adalah bagian dari hipnotis.
Sugesti juga merupakan bagian dari hipnotis, namun sugesti ada yang
positif dan ada juga yang negatif. Hipnotis tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang karena tidak semua orang bisa terhipnotis. Untuk
melakukan hipnotis, diperlukan mental yang sangat kuat. Orang yang
bermental lemah tidak dapat melakukan hipnotis kecuali melalui cara
supranatural dimana sejatinya bukan dia yang menghipnotis orang lain
melainkan tenaga halus di luar dirinya yaitu jin. Begitu pula
sebaliknya, orang yang bermental kuat tidak akan mudah untuk
terhipnotis, itulah sebabnya, kebanyakan yang terkena hipnotis adalah
perempuan. Meskipun tidak sedikit laki-laki yang bisa terkena hipnotis.
Untuk menghipnotis orang lain diperlukan konsentrasi cukup tinggi
sehingga akan sulit menghipnotis lebih dari seorang, sekalipun di tempat
umum si penghipnotis tidak akan berani menjalankan aksinya ketika ada
orang ketiga di situ, kecuali dia adalah komplotannya atau sama-sama
bermental lemah.
Tips paling mudah untuk menghindari
terkena hipnotis adalah jangan sekali-kali anda tatap matanya atau
mendengarkan omongannya dan menuruti permintaannya.
Membaca fikiran orang lain di dalam islam
hanya bisa dilakukan oleh mereka yang memiliki ketajaman firasat,
itupun dengan syarat, orang tersebut harus benar-benar lurus dalam amal
dan ibadahnya, sehingga dapat diyakini bahwa kelebihan yang dimilikinya
adalah karunia Allah SWT.
Adapaun jika orang tersebut berakhlak
buruk, ditambah amal dan ibadahnya tidak beres maka ketajaman yang
dimilikinya tidak lebih dari informasi dari jin yang memberitahukan
kepadanya tentang apa yang ada dalam fikiran orang lain, caranya melalui
informasi berantai yang diberikan oleh qarin ( jin yang ditugaskan
menemani manusia sejak lahir hingga meninggal) kepada jin, lalu jin ini
memberitahukannya kepada tuannya.
Telepati adalah bertukar fikiran atau
berbicara dengan orang lain dalam jarak jauh. Sebagai manusia biasa,
pasti tidak akan mampu melakukannya, karena tidak bisa menembus batas
ruang dan waktu. Nabi, para sahabat dan tabiin serta salafushaalihin
tidak ada yang melakukan hal semacam ini. Satu-satunya peristiwa yang
mendekati masalah ini adalah karamah Umar bin Khattab yang dapat memberi
komando kepada Sariyah, panglima perangnya yang berada di asbahan,
sedangkan Umar berada di Madinah.
Satu hal yang perlu dimengerti dan
disadari, tipu daya setan memang sangat canggih, karena tidak jarang
untuk memperdayakan manusia dengan cara-cara yang berbau islami,
misalnya harus berpuasa sekian puluh hari, tidak bolehmelakukan ini dan
itu dan seterusnya, sehingga si pelaku akan terperdaya dan melakukannya
hanya untuk mendapatkan ilmu ini dan ilmu itu, bukan semata-mata karena
Allah SWT.
Mengosongkan hati dan fikiran dari segala
hal adalah bukan ajaran islam karena itu sama saja dengan membukakan
pintu masuk bagi setan untuk menyesatkan yang benar. Allah SWT
memerintahkan untuk selalu mengiungat-Nya di setiap tempat dan waktu.
Untuk itu jika anda sedang mempelajari sesuatu, tenaga dalam misalnya,
kemudian anda disuruh mengosongkan fikiran anda, jangan anda lakukan,
karena ilmu yang akan anda miliki adalah ilmu setan (jin) atau merupakan
tanda terima kasih setan atas peluang yang telah anda berikan. Anda
mempunyai kelebihan memukul jarak jauh, sejatinya bukan anda yang pukul,
melainkan setan (jin) yang melakukannya. Jadi mengosongkan fikiran hati
dari segala hal kecuali Allah dengan penuh khusyu dan konsentrasi,
karena mengosongkan hati dan fikiran, berbda dengan berkonsentrasi.