Selasa, 25 Februari 2020
Sunnatullah Yang Dilanggar
Kamis, 25 Juli 2019
Dunia Itu Mengecewakan
Masalah dunia itu tidak usah terlalu tinggi. Orang mukmin memandang dunia itu bersahaja.
Anda boleh setuju boleh tidak
"Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit" merupakan kata-kata yang sering diucapkan orang tua kepada anaknya.
Kata kata tersebut terlalu tinggi, sehingga nanti anak tersebut akan mengejar dunia pada akhirnya.
Mengapa terlalu tinggi?
Karena nanti pada akhirnya dia akan mengejar dunia tidak putus putus sampai dia tua dan beruban.
"Kejarlah dunia sekedarnya saja, karena dunia itu sering mengecewakan, yang tidak pernah mengecewakan itu akhirat"
Dunia bukanlah tujuan kita, tetapi tujuan kita nanti di akhirat, itulah tempat kehidupan bagi orang yang beriman.
“Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan” (QS. Hud [11]: 15-16).
Sabtu, 17 Februari 2018
Rasulullah: Kamu Gak Akan Kuat, Biar Aku Saja
Tidak ada yang tidak kenal salah satu film lokal baru Dilan 1990 bagi anak zaman now. Rilis awal tahun 2018 film yg diangkat dari novel karya pidi baiq ini cukup sukses besar, ditambah dengan maraknya meme meme tentang kata-kata yang populer di film Dilan.
Sejak rilis film Dilan sampai sekarang masih saja banyak kata-kata yang disebut-sebut.
Siapa sih Dilan itu? Kok disebut terus, bikin cemburu saja, dikit dikit "rindu itu berat, kamu gak akan kuat, biar aku saja."
Tapi ada satu fakta, siapa orang pertama yang mengatakan itu sebelum Dilan?
Nabi kita, Nabi Muhammad Saw. Ketika dicabut nyawanya oleh malaikat maut, beliau mengatakan
"Yaa Allah, dahsyat sekali sakaratul maut ini, jangan beratkan kepada umatku, biarlah aku saja yang menanggungnya."
Betapa mendalam cinta Rasulullah Saw kepada umatnya, bahkan diakhir kehidupannya hanya kita yang ada dalam fikirannya.
“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya”. (QS. Qaaf: 19).